PEKANBARU - Setelah memberikan keterangan berbeda, akhirnya Mulyanto, Direktur Utama PT Cahaya Indah Sang Surya (CISS) akui, jika dari 147 unit alat berat miliknya, baru 79 unit saja yang pajaknya sudah dibayarkan ke pemerintah, sisanya belum.
Hal ini terungkap dalam hearing Komisi C DPRD Riau dengan PT CISS di Ruang Medium DPRD Riau, Senin (29/02/16). Awalnya menjawab pertanyaan Husaimi Hamidi, anggota Komisi tentang jumlah alat berat milik PT CISS yang pajaknya sudah dibayarkan. Mulyanto menjawab, jika semua alat berat PT CISS, pajaknya sudah dibayarkan.
Setelah anggota Komisi C yang lain, Husni Tamrin kembali mempertanyakan hal yang sama. Mulyanto akhirnya mengakui jika 68 unit alat berat dari 147 unit total keseluruhan, pajaknya belum dibayarkan ke pemerintah.
"Sebaiknya bapak Dirut PT CISS jujur saja, berapa sebenarnya alat berat yang bapak miliki, berapa yang didaftarkan sudah membayar pajak," kata Husni Tamrin dalam hearing.
Sementara itu, Musyaffak Asikhin, Wakil Ketua Komisi C yang memimpin hearing menjelaskan, hearing kali ini bertujuan untuk mendata seluruh alat berat milik semua perusahaan di Riau. Pendataan dikhususkan dari sektor pajaknya.
"Sehingga, jelas berapa alat berat di Riau ini yang belum terdata dan belum bayar pajak. Nantinya, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah, apalagi dengan menurunnya DBH Migas," jelasnya.
Kepala Dispenda Riau, SF Hariyanto yang hadir dalam hearing mendukung upaya Komisi C dalam melakukan pendataan sekaligus melakukan pemanggilan terhadap seluruh perusahaan di Riau.
"Selama ini kan, alat berat mereka banyak yang berada di hutan-hutan. Kita bersyukur dengan adanya Komisi C menggagas pertemuan ini dan tadi terungkap, ternyata PT CISS memiliki 147 unit alat berat, baru 79 unit yang terdaftar sudah bayar pajak," tutupnya.
Hal ini terungkap dalam hearing Komisi C DPRD Riau dengan PT CISS di Ruang Medium DPRD Riau, Senin (29/02/16). Awalnya menjawab pertanyaan Husaimi Hamidi, anggota Komisi tentang jumlah alat berat milik PT CISS yang pajaknya sudah dibayarkan. Mulyanto menjawab, jika semua alat berat PT CISS, pajaknya sudah dibayarkan.
Setelah anggota Komisi C yang lain, Husni Tamrin kembali mempertanyakan hal yang sama. Mulyanto akhirnya mengakui jika 68 unit alat berat dari 147 unit total keseluruhan, pajaknya belum dibayarkan ke pemerintah.
"Sebaiknya bapak Dirut PT CISS jujur saja, berapa sebenarnya alat berat yang bapak miliki, berapa yang didaftarkan sudah membayar pajak," kata Husni Tamrin dalam hearing.
Sementara itu, Musyaffak Asikhin, Wakil Ketua Komisi C yang memimpin hearing menjelaskan, hearing kali ini bertujuan untuk mendata seluruh alat berat milik semua perusahaan di Riau. Pendataan dikhususkan dari sektor pajaknya.
"Sehingga, jelas berapa alat berat di Riau ini yang belum terdata dan belum bayar pajak. Nantinya, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah, apalagi dengan menurunnya DBH Migas," jelasnya.
Kepala Dispenda Riau, SF Hariyanto yang hadir dalam hearing mendukung upaya Komisi C dalam melakukan pendataan sekaligus melakukan pemanggilan terhadap seluruh perusahaan di Riau.
"Selama ini kan, alat berat mereka banyak yang berada di hutan-hutan. Kita bersyukur dengan adanya Komisi C menggagas pertemuan ini dan tadi terungkap, ternyata PT CISS memiliki 147 unit alat berat, baru 79 unit yang terdaftar sudah bayar pajak," tutupnya.